Saat surfing kalimat karakter orang, muncul satu halaman dengan tema "Karakter negatif dari suku bangsa"
Berada diatas dengan nomor urut satu (1) analisa karakter negatif muncul karakter orang Manado. Tertulis :
Manado
Orang Manado gengsinya besar, suka berpesta pora, cenderung menamakan anak-anaknya dengan nama barat, angkuh dan sombong, memilih-milih teman, omongannya besar, suka menggosip, bangga atas rasnya yang dikiranya lebih dari ras lain. Makanya mereka cenderung bangga bila bertemu sesama Manado dirantauan.
((:read more: http://www.dewa.com/dagelan/karakter.html
Allright, dihalaman itu tertulis bahwa maksud dari penulisan itu hanya sebagai sebuah dagelan alias humorismus belaka yang tidak perlu dipikir secara emosi dan serius.
Namun, tentu dong aku tergelitik untuk menyelami artian dari kata-kata tersebut diatas. Aku jadi berpikir, apa benar karakter orang Manado seperti demikian ?
Aku sendiri terlahir sebagai orang Manado yang bangga karena Manado-ku. Seorang yang bangga akan asal-usulnya, apakah itu merupakan hal tabu yang lalu menjadikan sifat dari kebanggaan tersebut sebagai sebuah karakter negatif ??? Itu keliru besar menurutku.
Kemudian, disitu juga ditulis bahwa kebanggaan itu menjadikan orang Manado otomatis berpikir bahwa rasnya itu lebih tinggi dari ras lain. Ah yang bener aja mas. Masa sih begitu?
Mungkin pemikir pertama alias pengkritik yang memperoleh gagasan itu terpengaruh oleh sejarah bangsa Indonesia jaman dulu yang menggaris-bawahi bahwa orang-orang Manado itu adalah teman penjajah Belanda yang berarti dalam anggapan pengkritik menjadikan orang-orang Manado tersebut otomatis memikirkan dirinya menjadi lebih tinggi dari ras dari daerah lain di Indonesia.
Okeh, hal mengenai sejarah pendudukan Belanda di Manado dan hubungan penjajah dengan orang Manado masih bisa diterima akal tapi aku tidak setuju bila dikatakan bahwa orang Manado lantas serta merta merasa ras nya lebih tinggi dari ras orang Jawa, misalnya. No no no!! Dimana-manapun diseantero Nusantara ini bisa dilihat bahwa orang Manado itu suka gaul dan suka berteman dengan suku bangsa apa saja di Indonesia. Itu hal yang positif toh ?
Orang Manado gengsinya besar, suka berpesta pora.
Oh well, mengenai pesta tak bisa dipungkiri. Memang orang Manado suka berpesta. Dimana ada satu kegembiraan disitu pasti ada perayaan. Jadi kali ini penilaiannya memang mengena. Memang sudah dari sononya sudah begitu :o)
Gengsi besar ? Hmmm....ini memang asumsi negatif paling umum yang sering aku dengar mengenai karakter orang Manado.
Gengsi hmm...memang tergantung kepribadian seseorang, tapi bila cara berpenampilan seseorang dihubungkan dengan gengsi, maka analisa diatas itu ada benarnya. Tapi orang Manado angkuh dan sombong ? Aaaah....tidak tidak tidak.
Secara logika, orang memang lantas menyamakan antara gengsi, angkuh dan sombong. Tambahan pula sebagai orang Manado yang bangga atas asal usulnya, pemikiran orang langsung mengarah pada kesombongan yang padahal adalah dua hal yang berbeda.
Karakter negatif lain, orang Manado cenderung menamakan anak-anaknya dengan nama Barat.. wah wah wah ... salah besar kalau kecenderungan ini dijadikan sebagai salah satu karakter negatif dari orang Manado.
Balik lagi ke sejarah jaman dulu saat masa penjajahan Belanda di Indonesia. Mungkin pengkritik itu lupa bahwa penduduk Manado mayoritasnya beragama Kristen sebagai pengaruh budaya Belanda dan Spanyol jaman dulu. Beragamakan Kristen disini, sudah barang tentu orang-orang Manado atau lebih luas orang-orang di Sulawesi Utara dipermandikan dan dibaptis di gereja. Kita orang Manado sebagai penganut agama Kristen, percaya akan nama-nama orang Kudus yang Suci yang rela mati demi Gereja. Untuk mengenang kemartiran mereka, kita menamakan nama anak-anak kita dengan namapara Kudus itu. Patut diketahui bahwa para martir Kudus ini merupakan orang-orang yang berasal dari negara Barat, yang namanya tentu saja sangat kebarat-baratan.
Dari hal ini, maka pemberian nama Kristen pada anak-anak keturunan orang Manado yang berbau kebarat-baratan adalah hal yang lumrah dan bukanlah menjadikan orang Manado sombong dan angkuh karena cenderung menamakan keturunannya dengan nama Barat. Apabila ada ras lain yang menghubungkan "lagi" hubungan bangsa Belanda dengan orang Manado saat masa pendudukan Belanda dulu-dulu itu dengan pemberian nama-nama orang Manado....oh no, do i have to explain again ?!
Bangga bertemu dengan sesama ras dirantauan ?
Itu disebut sebagai hal yang negatif ?
Oh come on.........
Bukannya semua orang akan bangga dan bahagia apabila bertemu sesama suku sendiri saat berada jauh dari tanah-air ???? Ketemu sesama orang Indonesia di Jerman saja sudah senang luar biasa, apalagi bisa ketemu orang Manado di LN. Bangga dong pasti. Bangga artian positif dan bukan negatif sebagaimana yang tertulis dibagian paling atas dari tulisan ini. Jadi asumsi ini, lagi-lagi keliru.
Last but not least, karakter orang dan penilaian orang atas orang lain itu relatif. Kadang kita berpikir terlalu rumit sebelum memulai pertemanan. Sifat orang Manado yang terbuka, spontan dan suka berbicara keras, sering didefinisikan negatif. Padahal bukankah lebih baik terbuka dan spontan daripada diam tapi munafik ???
So, please dont judge the book from the cover.
"What a strange narrowness of mind now is that, to think the things we havenot known are better than the things we have known" ~Samuel Johnson
Berada diatas dengan nomor urut satu (1) analisa karakter negatif muncul karakter orang Manado. Tertulis :
Manado
Orang Manado gengsinya besar, suka berpesta pora, cenderung menamakan anak-anaknya dengan nama barat, angkuh dan sombong, memilih-milih teman, omongannya besar, suka menggosip, bangga atas rasnya yang dikiranya lebih dari ras lain. Makanya mereka cenderung bangga bila bertemu sesama Manado dirantauan.
((:read more: http://www.dewa.com/dagelan/karakter.html
Allright, dihalaman itu tertulis bahwa maksud dari penulisan itu hanya sebagai sebuah dagelan alias humorismus belaka yang tidak perlu dipikir secara emosi dan serius.
Namun, tentu dong aku tergelitik untuk menyelami artian dari kata-kata tersebut diatas. Aku jadi berpikir, apa benar karakter orang Manado seperti demikian ?
Aku sendiri terlahir sebagai orang Manado yang bangga karena Manado-ku. Seorang yang bangga akan asal-usulnya, apakah itu merupakan hal tabu yang lalu menjadikan sifat dari kebanggaan tersebut sebagai sebuah karakter negatif ??? Itu keliru besar menurutku.
Kemudian, disitu juga ditulis bahwa kebanggaan itu menjadikan orang Manado otomatis berpikir bahwa rasnya itu lebih tinggi dari ras lain. Ah yang bener aja mas. Masa sih begitu?
Mungkin pemikir pertama alias pengkritik yang memperoleh gagasan itu terpengaruh oleh sejarah bangsa Indonesia jaman dulu yang menggaris-bawahi bahwa orang-orang Manado itu adalah teman penjajah Belanda yang berarti dalam anggapan pengkritik menjadikan orang-orang Manado tersebut otomatis memikirkan dirinya menjadi lebih tinggi dari ras dari daerah lain di Indonesia.
Okeh, hal mengenai sejarah pendudukan Belanda di Manado dan hubungan penjajah dengan orang Manado masih bisa diterima akal tapi aku tidak setuju bila dikatakan bahwa orang Manado lantas serta merta merasa ras nya lebih tinggi dari ras orang Jawa, misalnya. No no no!! Dimana-manapun diseantero Nusantara ini bisa dilihat bahwa orang Manado itu suka gaul dan suka berteman dengan suku bangsa apa saja di Indonesia. Itu hal yang positif toh ?
Orang Manado gengsinya besar, suka berpesta pora.
Oh well, mengenai pesta tak bisa dipungkiri. Memang orang Manado suka berpesta. Dimana ada satu kegembiraan disitu pasti ada perayaan. Jadi kali ini penilaiannya memang mengena. Memang sudah dari sononya sudah begitu :o)
Gengsi besar ? Hmmm....ini memang asumsi negatif paling umum yang sering aku dengar mengenai karakter orang Manado.
Gengsi hmm...memang tergantung kepribadian seseorang, tapi bila cara berpenampilan seseorang dihubungkan dengan gengsi, maka analisa diatas itu ada benarnya. Tapi orang Manado angkuh dan sombong ? Aaaah....tidak tidak tidak.
Secara logika, orang memang lantas menyamakan antara gengsi, angkuh dan sombong. Tambahan pula sebagai orang Manado yang bangga atas asal usulnya, pemikiran orang langsung mengarah pada kesombongan yang padahal adalah dua hal yang berbeda.
Karakter negatif lain, orang Manado cenderung menamakan anak-anaknya dengan nama Barat.. wah wah wah ... salah besar kalau kecenderungan ini dijadikan sebagai salah satu karakter negatif dari orang Manado.
Balik lagi ke sejarah jaman dulu saat masa penjajahan Belanda di Indonesia. Mungkin pengkritik itu lupa bahwa penduduk Manado mayoritasnya beragama Kristen sebagai pengaruh budaya Belanda dan Spanyol jaman dulu. Beragamakan Kristen disini, sudah barang tentu orang-orang Manado atau lebih luas orang-orang di Sulawesi Utara dipermandikan dan dibaptis di gereja. Kita orang Manado sebagai penganut agama Kristen, percaya akan nama-nama orang Kudus yang Suci yang rela mati demi Gereja. Untuk mengenang kemartiran mereka, kita menamakan nama anak-anak kita dengan namapara Kudus itu. Patut diketahui bahwa para martir Kudus ini merupakan orang-orang yang berasal dari negara Barat, yang namanya tentu saja sangat kebarat-baratan.
Dari hal ini, maka pemberian nama Kristen pada anak-anak keturunan orang Manado yang berbau kebarat-baratan adalah hal yang lumrah dan bukanlah menjadikan orang Manado sombong dan angkuh karena cenderung menamakan keturunannya dengan nama Barat. Apabila ada ras lain yang menghubungkan "lagi" hubungan bangsa Belanda dengan orang Manado saat masa pendudukan Belanda dulu-dulu itu dengan pemberian nama-nama orang Manado....oh no, do i have to explain again ?!
Bangga bertemu dengan sesama ras dirantauan ?
Itu disebut sebagai hal yang negatif ?
Oh come on.........
Bukannya semua orang akan bangga dan bahagia apabila bertemu sesama suku sendiri saat berada jauh dari tanah-air ???? Ketemu sesama orang Indonesia di Jerman saja sudah senang luar biasa, apalagi bisa ketemu orang Manado di LN. Bangga dong pasti. Bangga artian positif dan bukan negatif sebagaimana yang tertulis dibagian paling atas dari tulisan ini. Jadi asumsi ini, lagi-lagi keliru.
Last but not least, karakter orang dan penilaian orang atas orang lain itu relatif. Kadang kita berpikir terlalu rumit sebelum memulai pertemanan. Sifat orang Manado yang terbuka, spontan dan suka berbicara keras, sering didefinisikan negatif. Padahal bukankah lebih baik terbuka dan spontan daripada diam tapi munafik ???
So, please dont judge the book from the cover.
"What a strange narrowness of mind now is that, to think the things we havenot known are better than the things we have known" ~Samuel Johnson