Sonntag, 23. November 2008

Analisa Karakter Orang Manado

Saat surfing kalimat karakter orang, muncul satu halaman dengan tema "Karakter negatif dari suku bangsa"
Berada diatas dengan nomor urut satu (1) analisa karakter negatif muncul karakter orang Manado. Tertulis :

Manado
Orang Manado gengsinya besar, suka berpesta pora, cenderung menamakan anak-anaknya dengan nama barat, angkuh dan sombong, memilih-milih teman, omongannya besar, suka menggosip, bangga atas rasnya yang dikiranya lebih dari ras lain. Makanya mereka cenderung bangga bila bertemu sesama Manado dirantauan.
((:read more:
http://www.dewa.com/dagelan/karakter.html

Allright, dihalaman itu tertulis bahwa maksud dari penulisan itu hanya sebagai sebuah dagelan alias humorismus belaka yang tidak perlu dipikir secara emosi dan serius.

Namun, tentu dong aku tergelitik untuk menyelami artian dari kata-kata tersebut diatas. Aku jadi berpikir, apa benar karakter orang Manado seperti demikian ?

Aku sendiri terlahir sebagai orang Manado yang bangga karena Manado-ku. Seorang yang bangga akan asal-usulnya, apakah itu merupakan hal tabu yang lalu menjadikan sifat dari kebanggaan tersebut sebagai sebuah karakter negatif ??? Itu keliru besar menurutku.

Kemudian, disitu juga ditulis bahwa kebanggaan itu menjadikan orang Manado otomatis berpikir bahwa rasnya itu lebih tinggi dari ras lain. Ah yang bener aja mas. Masa sih begitu?

Mungkin pemikir pertama alias pengkritik yang memperoleh gagasan itu terpengaruh oleh sejarah bangsa Indonesia jaman dulu yang menggaris-bawahi bahwa orang-orang Manado itu adalah teman penjajah Belanda yang berarti dalam anggapan pengkritik menjadikan orang-orang Manado tersebut otomatis memikirkan dirinya menjadi lebih tinggi dari ras dari daerah lain di Indonesia.
Okeh, hal mengenai sejarah pendudukan Belanda di Manado dan hubungan penjajah dengan orang Manado masih bisa diterima akal tapi aku tidak setuju bila dikatakan bahwa orang Manado lantas serta merta merasa ras nya lebih tinggi dari ras orang Jawa, misalnya. No no no!! Dimana-manapun diseantero Nusantara ini bisa dilihat bahwa orang Manado itu suka gaul dan suka berteman dengan suku bangsa apa saja di Indonesia. Itu hal yang positif toh ?

Orang Manado gengsinya besar, suka berpesta pora.
Oh well, mengenai pesta tak bisa dipungkiri. Memang orang Manado suka berpesta. Dimana ada satu kegembiraan disitu pasti ada perayaan. Jadi kali ini penilaiannya memang mengena. Memang sudah dari sononya sudah begitu :o)

Gengsi besar ? Hmmm....ini memang asumsi negatif paling umum yang sering aku dengar mengenai karakter orang Manado.
Gengsi hmm...memang tergantung kepribadian seseorang, tapi bila cara berpenampilan seseorang dihubungkan dengan gengsi, maka analisa diatas itu ada benarnya. Tapi orang Manado angkuh dan sombong ? Aaaah....tidak tidak tidak.
Secara logika, orang memang lantas menyamakan antara gengsi, angkuh dan sombong. Tambahan pula sebagai orang Manado yang bangga atas asal usulnya, pemikiran orang langsung mengarah pada kesombongan yang padahal adalah dua hal yang berbeda.

Karakter negatif lain, orang Manado cenderung menamakan anak-anaknya dengan nama Barat.. wah wah wah ... salah besar kalau kecenderungan ini dijadikan sebagai salah satu karakter negatif dari orang Manado.

Balik lagi ke sejarah jaman dulu saat masa penjajahan Belanda di Indonesia. Mungkin pengkritik itu lupa bahwa penduduk Manado mayoritasnya beragama Kristen sebagai pengaruh budaya Belanda dan Spanyol jaman dulu. Beragamakan Kristen disini, sudah barang tentu orang-orang Manado atau lebih luas orang-orang di Sulawesi Utara dipermandikan dan dibaptis di gereja. Kita orang Manado sebagai penganut agama Kristen, percaya akan nama-nama orang Kudus yang Suci yang rela mati demi Gereja. Untuk mengenang kemartiran mereka, kita menamakan nama anak-anak kita dengan namapara Kudus itu. Patut diketahui bahwa para martir Kudus ini merupakan orang-orang yang berasal dari negara Barat, yang namanya tentu saja sangat kebarat-baratan.

Dari hal ini, maka pemberian nama Kristen pada anak-anak keturunan orang Manado yang berbau kebarat-baratan adalah hal yang lumrah dan bukanlah menjadikan orang Manado sombong dan angkuh karena cenderung menamakan keturunannya dengan nama Barat. Apabila ada ras lain yang menghubungkan "lagi" hubungan bangsa Belanda dengan orang Manado saat masa pendudukan Belanda dulu-dulu itu dengan pemberian nama-nama orang Manado....oh no, do i have to explain again ?!

Bangga bertemu dengan sesama ras dirantauan ?
Itu disebut sebagai hal yang negatif ?
Oh come on.........
Bukannya semua orang akan bangga dan bahagia apabila bertemu sesama suku sendiri saat berada jauh dari tanah-air ???? Ketemu sesama orang Indonesia di Jerman saja sudah senang luar biasa, apalagi bisa ketemu orang Manado di LN. Bangga dong pasti. Bangga artian positif dan bukan negatif sebagaimana yang tertulis dibagian paling atas dari tulisan ini. Jadi asumsi ini, lagi-lagi keliru.

Last but not least, karakter orang dan penilaian orang atas orang lain itu relatif. Kadang kita berpikir terlalu rumit sebelum memulai pertemanan. Sifat orang Manado yang terbuka, spontan dan suka berbicara keras, sering didefinisikan negatif. Padahal bukankah lebih baik terbuka dan spontan daripada diam tapi munafik ???

So, please dont judge the book from the cover.

"What a strange narrowness of mind now is that, to think the things we havenot known are better than the things we have known" ~Samuel Johnson

Sekilas Tentang

Aku lahir, besar dan tumbuh di Manado. Otomatis jadilah aku orang Manado.
Letak Manado ada di bagian Selatan Utara dari kota Jakarta, ibukota Indonesia. Dari Jakarta ke Manado Butuh 3, 5 jam jarak tempuh pesawat.
Manado adalah ibukotanya Propinsi Sulawesi Utara, dan merupakan salah satu kota sedang di Indonesia. Jumlah penduduk kota Manado kurang lebih ada 400.000 jiwa (data terakhir awal 2007).
Walaupun Indonesia bermayoritaskan agama Islam, namun di Manado sendiri mayoritas penduduknya beragama Kristen. Bisa dibilang 90% penduduk di Manado beragama Kristen.
Daerah lain di Sulawesi Utara, mayoritas penduduknya juga beragama Kristen terutama di daerah Minahasa.
Mengingat sejarah dulu, saat Indonesia masih di jajah Belanda yang orang-orangnya beragama Kristen, bagian jajahan Sulawesi Utara ini bisa dibilang lebih nyante ngadapain Belanda.
Malahan sampe pake temenan segala dengan itu penjajah-penjijih, yang mengakibatkan orang-orang di Sulawesi Utara oleh penduduk daerah lain di Indonesia sampe pada di bilang "anjingnya Belanda" karena pada sukanya kita orang sama itu buleleng tukang jajah Indo dulu dulu itu.
((: Kebenarannya ?? Kurang yakin kalo benar, karena sebagai orang Manado, aku cuman bisa berpendapat bahwa memang sudah dari sononya karakteristik orang Manado yang lebih terbuka pada hal-hal baru daripada karakter orang dari daerah lain di Indonesia: Red ))
Akbat hubungan ini banyak pengaruh keagamaan Kristen yang masuk dan di diadaptasi oleh penduduk Sulawesi Utara. Sejak itulah, dibagian Indonesia satu ini, mayoritas penduduknya beragama Kristen, ketimbang bagian lain di tanah Indonesia.
Kristen sebagai agama terbesar terbagi lagi menjadi agama Katolik, Protestan, Pantekosta dan sebagian kecil lain. Bangunan peribadatan Gereja dan sekolah-sekolah Kristen banyak sekali di jumpai di daerah ini.
Di Manado sendiri banyak terdapat gereja dan sekolah-sekolah kristen. Banyak sekolah elit yang didirikan oleh yayasan Kristen/Katolik. Sebut saja Persekolahan Katolik yaitu Yayasan Yoseph atau lebih dikenal dengan Sekolah Suster, ada juga Yayasan Don Bosco atau Sekolah Frater dan juga Persekolahan Kristen Eben Haezer Manado yang merupakan sekolah-sekolah elit berbasis Kristen di Manado.
Walaupun mayoritas penduduknya beragama Kristen dan Katolik, tapi orang-orangnya sama sekali tidak menunjukkan kekuasaannya terhadap penduduk lain yang beragama lain. Selain banyaknya gereja di Manado, terdapat juga Mesjid-mesjid, Pura Hindu, dan Kelenteng Budha. Keaneka-ragaman suku dan budaya ini sama sekali tidak membuat perbedaan di tanah Sulawesi Utara. Semuanya berjalan seiring sejalan seharmoni antar satu dengan yang lainnya. Bangga rasanya menjadi orang Manado.
Bukti konkretnya adalah bahwa Manado, Minahasa, Bitung, Kepulauan Sangir dan seluruh Sulawesi-Utaranya merupakan daerah teraman nomor satu di seluruh Indonesia.
Datang dan buktikan sendiri ....... :o)